Tantangan dan
Peluang dalammenghadapi MEA 2015
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
danMenengah Republik Indonesia PELUANG DAN TANTANGAN UKM INDONESIA DALAM
MENGHADAPI MEA 2015 Disampaikan oleh: ASISTEN DEPUTI URUSAN EKSPOR IMPOR Ir.
Yoseva, MM Pada Acara: SEMINAR NASIONAL 2014 di Universitas Trisakti Kamis, 18
September 2014
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015 KARAKTERISTIK
UKM PELUANG BAGI PELAKU UKM TANTANGAN: PEMASARAN & JARINGAN USAHA PRODUK
UKM ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN UKM UPAYA STRATEGIS PENUTUP OUTLINE
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015 Kerjasama
ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu
integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi. MEA
yang akan diberlakukan pada Desember 2015, bertujuan untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015 4 Hal
Yang Harus Diantisipasi Dalam ASEAN Economic Community a. Implementasi AEC
berpotensi menjadikan Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi
industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan
sumber daya alam minimal. b. Melebarnya defisit perdagangan jasa seiring
peningkatan perdagangan barang. c. Implementasi AEC akan mendorong masuknya
investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN d. Implementasi AEC juga akan
membebaskan aliran tenaga kerja sehingga harus mengantisipasi dengan menyiapkan
strategi karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak
pada naiknya remitansi TKA yang saat ini pertumbuhannya lebih tinggi daripada
remitansi TKI. Akibatnya, ada beban tambahan yaitu dalam menjaga neraca
transaksi berjalan dan mengatasi masalah pengangguran.
ARUS BEBAS PEREDARAN BARANG, JASA,
DAN INVESTASI ASEAN
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015
PENDUDUK ASEAN 2013 14.741,4 ribu (2,39%) 245.425,2 ribu (39,77%) 97.594,0 ribu
(15,81%) 88.772,9 ribu (14,38%) 67.911.0 ribu (11,00%) 60.976,0 ribu (9,88%)
29.518,0 ribu (4,78%) 5.312,4 ribu (0,86%) 6.514,4 ribu (1.06%) 399,8 ribu
(0,06%)
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015 GDP
per Capita 2013 No Countries US $ 1 Singapura 65.063,5 2 Brunei Darussalam
53.016,9 3 Malaysia 17.517,8 4 Thailand 9.872,7 5 Indonesia 5.132,5 6 Philippines
4.545,9 7 Vietnam 4.026,1 8 Laos 3.127,2 9 Kamboja 2.652,6 10 Burma 1.834,7
NILAI PERDAGANGAN INDONESIA - ASEAN
Dalam US$ Juta Sumber: Kemendag 10
BAGAIMANA MEMANDANG INTEGRASI
EKONOMI ASEAN? Global Competition and Cooperation Unprecedented Change Speed
and Creativity PEMERINTAH PELAKU BISNIS
KARAKTERISTIK
UKM Sumber: UU No. 20/2008; Data BPS 2012 4.968 Unit (0,01%) 48.977 Unit
(0,09%) 629.418 Unit (1,11%) 55.586.176 Unit (98,79%) TOTAL : Usaha Besar
56.539.560 UNIT Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar Asset lebih dari 10 Miliar
Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10
Miliar Usaha Kecil Omzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 Miliar Asset Rp. 50 juta
s.d. Rp 500 Juta Usaha Mikro Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta Asset s.d. Rp. 50 juta
PDB: 59,08% (Rp.4.869,5 T) TENAGA KERJA: 97,16% (107.657.509) EKSPOR NON MIGAS:
16,4% Rp.166.625,5 M) Diprediksi kontribusi oleh 678.415 UKM potensial ekspor
(1,2% dari total UKM)
PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI UKM (1)
Globalisasi ekonomi terutama implementasi MEA dapat menciptakan peluang pasar
bagi produk UKM. Pasar ASEAN sebesar 600 juta, dengan jumlah kelas menengah
ASEAN berjumlah 24% pada 2010 akan meningkat menjadi 65% pada 2030 (menurut
ADB). Potensi pengembangan industri nasional dan mendorong Indonesia sebagai
production base di kawasan dengan ditopang pasar domestik yang besar, penduduk
usia muda/produktif, investasi yang meningkat dan sumber daya alam yang besar.
Perdagangan intra-ASEAN cenderung meningkat, tetapi porsinya masih relatif
kecil (25%).
PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI UKM (2)
Keunggulan produk UKM (memiliki keunikan/nilai seni tinggi berbasis kebudayaan
lokal, handmade) dan telah memenuhi standar kualitas (Eropa Timur, UEA, &
China peluang pasar untuk produk kerajinan). Dukungan kebijakan
pemerintah/lintas terkait (Hulu: peningkatan daya saing produk (diklat,
sertifikasi produk, penguatan branding, dll) dan Hilir: promosi & pemasaran
melalui fasilitasi pameran, temu bisnis, konsolidasi kargo). Semakin terbukanya
peluang pasar internasional dan kerjasama ekonomi baik secara bilateral,
kawasan, maupunregional.
TANTANGAN PRODUK TANTANGAN KEBIJAKAN
/REGULASI INFRASTRUKTUR/ SARANA-PRASARANA PELAKU UKM
TANTANGAN
Pelaku / UKM Belum semua UKM melihat MEA
2015 sebagai peluang Kurang memahami fasilitas perdagangan dan prosedur
kepabeanan Fasilitas pembiayaan yang
belum dimanfaatkan Kreativitas dan inovasi guna peningkatan daya saing Sebagian
UKM masih bergantung pada lembaga keuangan informal Produk Standar produk yang
sesuai dengan ketentuan ASEAN atau internasional Desain dan kualitas produk yang sesuai dengan
selera pasar Kesinambungan kegiatan
produksi
TANTANGAN Kebijakan / Regulasi Keraguan
Bank untuk memberika pinjaman pada UKM Market intelligence mengenai ASEAN belum
optimal Mahalnya biaya penyesuaian standar dan sertifikasi internasional Mahalnya
biaya pembuatan sistem informasi virtual yang komprehensif dan terpadu Perlu
perencanaan bisnis dan pemasaran bagi UKM Adanya hambatan non-tariff Infrastruktur
/ Sarana Prasarana Penggunaan e-channel dan e-commerce yang belum maksimal Informasi
yang belum terpusat Aktivitas promosi ekspor terbatas
ARAH
KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN UKM (2010-2014) 1. Peningkatan Iklim Usaha yang Kondusif
bagi UKM 2. Peningkatan Akses Sumber daya Produktif 3. Pengembangan Jaringan
Pemasaran Produk UKM 4. Peningkatan Daya Saing SDM UKM Peningkatan kapasitas,
produktivitas, nilai tambah dan daya saing UKM
UPAYA STRATEGIS Upaya strategis à
diarahkan memberikan dukungan peningkatan daya saing UKM dalam kerangka
memperkuat pasar domestik dan internasionalisasi UKM dalam kerangka pasar
global dan MEA. HULU (Penguatan Kapasitas) Identifikasi UKM Potensial/Orientasi Ekspor
& produk unggulannya. Mapping negara
tujuan ekspor sesuai produk UKM. Fasilitasi peningkatan kapasitas (capacity
building). Fasilitasi peningkatan produktivitas dan mutu UKM. Pengembangan Wirausaha (UKM) berorientasi
ekspor. Pengembangan Kemitraan UKM (pola
waralaba, subkontrak, pariwisata, BUMN) Fasilitasi akses kepada sumber daya produktif:
– Pembiayaan – Pemasaran – TIK MIDDLE (Pengembangan Infrastruktur/Sarana dan
Prasaranan) Konsolidasi Pelabuhan
Ekspor/pooling Kargo UKM melalui sistem e-consolidator kargo bagi UKM. Perluasan/pengembangan sarana promosi ekspor
UKM. Pembentukan PLUT (Program Pusat
Layanan Usaha Terpadu). Pengembangan trading board bagi UKM. Revitalisasi Pasar Tradisional. Ritel Modern Koperasi. Pusat Distribusi Toko Koperasi. Penataan PKL. Pengembangan kemitraan strategis UKM HILIR
(Promosi dan Akses Pasar) Fasilitasi
promosi melalui pameran dalam negeri dan partisipasi pada event promosi
strategis. Diversifikasi Negara Tujuan
Ekspor: - Peningkatan akses dan jaringan pasar; - Promosi produk unggulan UKM:
pameran berskala internasional di dalam & luar negeri, trading board, UKM
Gallery, temu bisnis/bisnis matching, display produk di UKM Gallery &
Pavillion Provinsi, Katalog, fasilitasi kemitraan usaha. Katalog prmosi produk unggulan UKM. Partisipasi dalam pertemuan internasional
terkait dengan pengembangan UKM.
FOTO SESUDAH DITATA : KSU JATI
MAKMUR KAB. WAY KANAN Propinsi LAMPUNG FOTO SEBELUM DITATA : KSU JATI MAKMUR
KAB. WAY KANAN Propinsi LAMPUNG PROGRAM PENATAAN TOKO KOPERASI
PROGRAM PENATAAN PKL FOTO SEBELUM
DITATA FOTO SESUDAH DITATA
PROGRAM FASILITASI PAMERAN SKALA
INTERNASIONAL Malaysia International Halal Showcase Ambiente, Jerman INDEX,
Dubai Fukuoka International Gift Show SMESCO Festival Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil danMenengah Republik Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar