Rabu, 21 Januari 2015

Tugas 10 Persamaan dan Perbedaan Koperasi pada Tingkat Kelurahan dan Kabupaten atau Kota.



Persamaan dan Perbedaan Koperasi pada Tingkat Kelurahan dan Kabupaten atau Kota

Persamaan koperasi pada tingkat kelurahan dan kabupaten atau kota, ialah :
1. Memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan taraf ekonomi anggota dan memajukan
    kesejahteraan anggota
2. Keanggotaannya yang bersifat sukarela dan terbuka
3. Sama-sama memiliki badan hukum
4. Sama-sama memiliki partisipasi ekonomi anggota
5. Pembagian SHU sebanding dengan partisipasi anggota
6. Pengendalian koperasi sama-sama dilakukan dengan cara demokratis
7. Sama-sama netral dalam hal politik dan agama
8. Sama-sama sebagai pelaku strategis dalam sistem ekonomi rakyat
9. Sama-sama membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri dalam bidang
     ekonomi secara optimal
10. Memiliki kepedulian terhadap komunitas

 
Perbedaan koperasi pada tingkat kelurahan dan kabupaten atau kota, ialah :
1. Memiliki perhitungan persentase pembagian SHU yang berbeda
2. Memiliki jenis koperasi yang berbeda yakni koperasi kelurahan adalah koperasi jasa keuangan
    (KJK) sementara koperasi tingkat kabupaten atau kota adalah koperasi serba usaha (KSU)
3. Koperasi tingkat kabupaten atau kota lebih besar dan jenis usahanya lebih banyak dibandingkan
    dengan koperasi tingkat kelurahan

Tugas 11 Tantangan dan Peluang dalammenghadapi MEA 2015



Tantangan dan Peluang dalammenghadapi MEA 2015
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Republik Indonesia PELUANG DAN TANTANGAN UKM INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA 2015 Disampaikan oleh: ASISTEN DEPUTI URUSAN EKSPOR IMPOR Ir. Yoseva, MM Pada Acara: SEMINAR NASIONAL 2014 di Universitas Trisakti Kamis, 18 September 2014
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015 KARAKTERISTIK UKM PELUANG BAGI PELAKU UKM TANTANGAN: PEMASARAN & JARINGAN USAHA PRODUK UKM ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN UKM UPAYA STRATEGIS PENUTUP OUTLINE
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015 Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi. MEA yang akan diberlakukan pada Desember 2015, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015 4 Hal Yang Harus Diantisipasi Dalam ASEAN Economic Community a. Implementasi AEC berpotensi menjadikan Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam minimal. b. Melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang. c. Implementasi AEC akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN d. Implementasi AEC juga akan membebaskan aliran tenaga kerja sehingga harus mengantisipasi dengan menyiapkan strategi karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada naiknya remitansi TKA yang saat ini pertumbuhannya lebih tinggi daripada remitansi TKI. Akibatnya, ada beban tambahan yaitu dalam menjaga neraca transaksi berjalan dan mengatasi masalah pengangguran.
ARUS BEBAS PEREDARAN BARANG, JASA, DAN INVESTASI ASEAN
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015 PENDUDUK ASEAN 2013 14.741,4 ribu (2,39%) 245.425,2 ribu (39,77%) 97.594,0 ribu (15,81%) 88.772,9 ribu (14,38%) 67.911.0 ribu (11,00%) 60.976,0 ribu (9,88%) 29.518,0 ribu (4,78%) 5.312,4 ribu (0,86%) 6.514,4 ribu (1.06%) 399,8 ribu (0,06%)
SEKILAS TENTANG AEC / MEA 2015 GDP per Capita 2013 No Countries US $ 1 Singapura 65.063,5 2 Brunei Darussalam 53.016,9 3 Malaysia 17.517,8 4 Thailand 9.872,7 5 Indonesia 5.132,5 6 Philippines 4.545,9 7 Vietnam 4.026,1 8 Laos 3.127,2 9 Kamboja 2.652,6 10 Burma 1.834,7
NILAI PERDAGANGAN INDONESIA - ASEAN Dalam US$ Juta Sumber: Kemendag 10
BAGAIMANA MEMANDANG INTEGRASI EKONOMI ASEAN? Global Competition and Cooperation Unprecedented Change Speed and Creativity PEMERINTAH PELAKU BISNIS
 KARAKTERISTIK UKM Sumber: UU No. 20/2008; Data BPS 2012 4.968 Unit (0,01%) 48.977 Unit (0,09%) 629.418 Unit (1,11%) 55.586.176 Unit (98,79%) TOTAL : Usaha Besar 56.539.560 UNIT Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar Asset lebih dari 10 Miliar Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar Usaha Kecil Omzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 Miliar Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta Usaha Mikro Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta Asset s.d. Rp. 50 juta PDB: 59,08% (Rp.4.869,5 T) TENAGA KERJA: 97,16% (107.657.509) EKSPOR NON MIGAS: 16,4% Rp.166.625,5 M) Diprediksi kontribusi oleh 678.415 UKM potensial ekspor (1,2% dari total UKM)
PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI UKM (1) Globalisasi ekonomi terutama implementasi MEA dapat menciptakan peluang pasar bagi produk UKM. Pasar ASEAN sebesar 600 juta, dengan jumlah kelas menengah ASEAN berjumlah 24% pada 2010 akan meningkat menjadi 65% pada 2030 (menurut ADB). Potensi pengembangan industri nasional dan mendorong Indonesia sebagai production base di kawasan dengan ditopang pasar domestik yang besar, penduduk usia muda/produktif, investasi yang meningkat dan sumber daya alam yang besar. Perdagangan intra-ASEAN cenderung meningkat, tetapi porsinya masih relatif kecil (25%).
PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI UKM (2) Keunggulan produk UKM (memiliki keunikan/nilai seni tinggi berbasis kebudayaan lokal, handmade) dan telah memenuhi standar kualitas (Eropa Timur, UEA, & China peluang pasar untuk produk kerajinan). Dukungan kebijakan pemerintah/lintas terkait (Hulu: peningkatan daya saing produk (diklat, sertifikasi produk, penguatan branding, dll) dan Hilir: promosi & pemasaran melalui fasilitasi pameran, temu bisnis, konsolidasi kargo). Semakin terbukanya peluang pasar internasional dan kerjasama ekonomi baik secara bilateral, kawasan, maupunregional.
TANTANGAN PRODUK TANTANGAN KEBIJAKAN /REGULASI INFRASTRUKTUR/ SARANA-PRASARANA PELAKU UKM
 TANTANGAN Pelaku / UKM  Belum semua UKM melihat MEA 2015 sebagai peluang Kurang memahami fasilitas perdagangan dan prosedur kepabeanan  Fasilitas pembiayaan yang belum dimanfaatkan Kreativitas dan inovasi guna peningkatan daya saing Sebagian UKM masih bergantung pada lembaga keuangan informal Produk Standar produk yang sesuai dengan ketentuan ASEAN atau internasional  Desain dan kualitas produk yang sesuai dengan selera pasar  Kesinambungan kegiatan produksi
TANTANGAN Kebijakan / Regulasi Keraguan Bank untuk memberika pinjaman pada UKM Market intelligence mengenai ASEAN belum optimal Mahalnya biaya penyesuaian standar dan sertifikasi internasional Mahalnya biaya pembuatan sistem informasi virtual yang komprehensif dan terpadu Perlu perencanaan bisnis dan pemasaran bagi UKM Adanya hambatan non-tariff Infrastruktur / Sarana Prasarana Penggunaan e-channel dan e-commerce yang belum maksimal Informasi yang belum terpusat Aktivitas promosi ekspor terbatas
 ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN UKM (2010-2014) 1. Peningkatan Iklim Usaha yang Kondusif bagi UKM 2. Peningkatan Akses Sumber daya Produktif 3. Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk UKM 4. Peningkatan Daya Saing SDM UKM Peningkatan kapasitas, produktivitas, nilai tambah dan daya saing UKM
UPAYA STRATEGIS Upaya strategis à diarahkan memberikan dukungan peningkatan daya saing UKM dalam kerangka memperkuat pasar domestik dan internasionalisasi UKM dalam kerangka pasar global dan MEA. HULU (Penguatan Kapasitas)  Identifikasi UKM Potensial/Orientasi Ekspor & produk unggulannya.  Mapping negara tujuan ekspor sesuai produk UKM.  Fasilitasi peningkatan kapasitas (capacity building). Fasilitasi peningkatan produktivitas dan mutu UKM.  Pengembangan Wirausaha (UKM) berorientasi ekspor.  Pengembangan Kemitraan UKM (pola waralaba, subkontrak, pariwisata, BUMN)  Fasilitasi akses kepada sumber daya produktif: – Pembiayaan – Pemasaran – TIK MIDDLE (Pengembangan Infrastruktur/Sarana dan Prasaranan)  Konsolidasi Pelabuhan Ekspor/pooling Kargo UKM melalui sistem e-consolidator kargo bagi UKM.  Perluasan/pengembangan sarana promosi ekspor UKM.  Pembentukan PLUT (Program Pusat Layanan Usaha Terpadu). Pengembangan trading board bagi UKM.  Revitalisasi Pasar Tradisional.  Ritel Modern Koperasi.  Pusat Distribusi Toko Koperasi.  Penataan PKL.  Pengembangan kemitraan strategis UKM HILIR (Promosi dan Akses Pasar)  Fasilitasi promosi melalui pameran dalam negeri dan partisipasi pada event promosi strategis.  Diversifikasi Negara Tujuan Ekspor: - Peningkatan akses dan jaringan pasar; - Promosi produk unggulan UKM: pameran berskala internasional di dalam & luar negeri, trading board, UKM Gallery, temu bisnis/bisnis matching, display produk di UKM Gallery & Pavillion Provinsi, Katalog, fasilitasi kemitraan usaha.  Katalog prmosi produk unggulan UKM.  Partisipasi dalam pertemuan internasional terkait dengan pengembangan UKM.
FOTO SESUDAH DITATA : KSU JATI MAKMUR KAB. WAY KANAN Propinsi LAMPUNG FOTO SEBELUM DITATA : KSU JATI MAKMUR KAB. WAY KANAN Propinsi LAMPUNG PROGRAM PENATAAN TOKO KOPERASI
PROGRAM PENATAAN PKL FOTO SEBELUM DITATA FOTO SESUDAH DITATA
PROGRAM FASILITASI PAMERAN SKALA INTERNASIONAL Malaysia International Halal Showcase Ambiente, Jerman INDEX, Dubai Fukuoka International Gift Show SMESCO Festival Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Republik Indonesia